Friday, May 15, 2020

Bagaimana Cara Melakukan Growth Hacking Strategy ?


Growth hacking merupakan suatu teknik marketing yang digunakan oleh perusahaan startup dalam bidang teknologi yang berbasis kemampuan berpikir analitis, berbasis kreativitas dan metrik sosial. Teknik marketing ini bertujuan untuk mendapatkan publikasi dan menjual produk. Jadi, di dalam pengembangan bisnis startup, istilah ini sangat dibutuhkan.
Pada umumnya, kata strategi mengacu pada pendekatan jangka panjang untuk pertumbuhan suatu bisnis dan tidak sering berubah-ubah. Sedangkan taktik merupakan sebuah implementasi jangka pendek dari strategi, dan dapat berubah sesuai dengan informasi atau prioritas baru. Strategi growth hacking biasanya dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  1. Mempromosikan bisnis menggunakan sebuah konten, atau pemasaran konten.
  2. Mempromosikan produk di dalam produk atau pemasaran produk.
  3. Membayar kegiatan promosi atau iklan.
Setelah menentukan strategi, berikut ini ada beberapa taktik yang bisa Anda lakukan:
  1. Memastikan produk atau layanan Anda dicari dan dibutuhkan dipasaran serta memiliki kualitas yang tinggi. Mulailah untuk melakukan survey saat Anda memiliki ide tentang produk baru. Sebarkan survei tersebut sebelum Anda mulai memproduksinya.
  2. Memanfaatkan email marketing. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan subscribers dengan cara memasang opt-in di website Anda saat ada orang yang akan keluar dari website. Exit-intent akan membantu mendeteksi ketika seseorang akan meninggalkan website Anda dan sebuah pop-up akan muncul sebelum mereka meninggalkan website. Dengan begitu, perhatian pengguna lebih mudah didapatkan. Dan akan meningkatkan kemungkinan seseorang untuk memasukkan email mereka ke email list Anda.
  3. Menawarkan diskon untuk social shares. Dengan social network, Anda dapat menyebarkan berita tentang produk atau layanan Anda. Selain itu, Anda pun bisa mendapatkan leads dan sales baru melalui word-of-mouth dan social shares.
  4. Melakukan video marketing. Melalui storytelling video, Anda dapat meningkatkan kredibilitas brand Anda dan meningkatkan conversion rate. Konten visual akan menarik lebih banyak perhatian dan views di social media, yang bisa dalam bentuk infographics, charts, memes, dan videos.
  5. Mengadakan kompetisi untuk meningkatkan brand awareness tentang bisnis Anda di luar sana. Dengan mengadakan kompetisi, Anda tidak hanya mendapatkan customer baru, tetapi Anda juga akan mendapatkan exposure yang lebih besar.
   Menjadi Growth Hacker
Growth hacker adalah sebuah sebutan jabatan yang lazim digunakan secara formal oleh berbagai perusahaan di luar negeri terutama di Silicon Valley. Istilah growth hacker yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah peretas pertumbuhan, pada umumnya dipakai pada industri digital atau startup company. Idealnya, menjadi growth hacker memiliki tipikal seperti berikut ini:
  1. Memiliki pengetahuan teknis yang cukup dalam menyampaikan ide kepada programmer.
  2. Nyaman dalam bekerja dengan data-data.
  3. Memiliki intuisi yang bagus pada pemasaran internet.
  4. Memahami bagaimana dampak optimasi kecil pada keseluruhan proses.
  5. Memahami nilai inti sebuah produk terhadap konsumen.
Para pelaku growth hacking atau biasa disebut dengan growth hackers merupakan orang-orang yang ahli dalam memakai teknik SEO, pemasaran konten, analisis situs dan melakukan testing. Di dalam dunia internet marketing, seorang growth hackers memang sangat dibutuhkan. Tanpa adanya mereka, maka website startup tidak akan dikenal oleh banyak orang. Para growth hacker akan menemukan strategi apa yang paling bagus dan efektif untuk pemasaran bisnis startup, tanpa harus mengeluarkan banyak anggaran. Misalnya dengan cara melakukan pemasaran lewat media cetak, televisi, Youtube dan lain sebagainya. Atau bisa juga melalui sosial media yang sudah memiliki banyak followers.
Ada beberapa studi kasus growth hacking yang terkenal, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Hotmail, pertama kali diluncurkan pada tahun 1996 dan mengalami pertumbuhan yang lambat walaupun telah gunakan media iklan konvensional seperti poster, billboard bahkan radio. Mereka menemukan data bahwa sebanyak 80% penggunanya berasal dari rekomendasi (referral) pengguna, yang menginspirasi Tim Draper (salah satu investornya) untuk menaruh kalimat “P.S. I love you. Get your free email at Hotmail”. Pada awalnya ide tersebut tidak diterima karena faktor etika. Namun akhirnya, ide tersebut diimplementasi dengan membuang kata “P.S. I love you”. Dan hasilnya, terjadi pertumbuhan eksponensial hingga ada 3.000 pengguna baru setiap hari.
  2. Airbnb, menggunakan cara growth hacking yang tidak sembarang marketer (non-programmer) dapat melakukannya. Mereka membuat sebuah sistem yang memungkinkan pengguna Airbnb untuk memasangkan iklannya ke Craigslist.org yang telah memiliki lebih dari 10 juta pengguna. Kemudahan yang diberikan Airbnb tersebut kepada penggunanya secara tidak langsung telah menguntungkan Airbnb. Dengan semakin banyak pengguna Craigslist yang melihat iklan Airbnb, maka akan semakin banyak pula pengguna Airbnb.
Corong Growth Hacking
Growth hacker lebih fokus pada strategi untuk membangun sebuah bisnis. Mereka biasanya menetapkan prioritas untuk melakukan akuisisi customer dan skala bisnis. Selain itu, mereka juga mengembangkan, menerapkan, serta menguji ide untuk membantunya dalam mencapai tujuan. Salah satu hal penting dalam suatu strategi marketing adalah mengukur kesuksesan. Kebanyakan growth hacker fokus pada langkah AARRR, yaitu:
1. Acquisition
Acquisition merupakan titik kontak pertama antara merek, website atau produk Anda dan pelanggan. Ini merupakan langkah yang penting karena disini Anda akan mengetahui apakah mereka akan engage dengan bisnis Anda atau tidak. Jika bounce rate Anda terlalu tinggi, maka hal ini tidak akan bagus untuk bisnis Anda. Anda bisa saja menggunakan program heatmap untuk melihat pola kebiasaan pengunjung website. Tahap lanjutan dari acquisition adalah mendapatkan pengunjung untuk lebih engage di website Anda. Misalnya dengan berlangganan blog, memulai trial, atau follow akun social media Anda.
2. Activation
Langkah kedua pada growth funnel adalah activation di mana orang-orang sudah mulai menggunakan produk atau layanan Anda. Mendapatkan subscribers dan followers merupakan bagian dari acquisition. Sementara mengubah subscribers atau followers menjadi pelanggan adalah bagian dari activation. Anda dapat memulai langkah ini dengan mengirimkan email ke customer, mengingatkan mereka tentang produk-produk dan layanan yang Anda tawarkan. Buatlah email yang menarik agar mereka mau mencoba produk atau layanan Anda. Pada langkah ini, customer juga akan melihat value dari produk dan layanan Anda untuk menentukan apakah mereka akan terus menggunakannya atau tidak.
3. Retention
Pada langkah ini, Anda harus fokus untuk menjadikan pelanggan sebagai regular customer. Hanya karena mereka mencoba menggunakan produk atau layanan sekali, maka mereka akan mau terus-menerus menggunakan produk atau layanan Anda. Di langkah ini, Anda harus memastikan bahwa mereka akan kembali untuk menggunakan produk atau layanan Anda di waktu yang akan datang.
4. Referral
Word-of-mouth merupakan salah satu strategi marketing yang terbaik. Oleh karena itu, referensi dapat menjadi salah satu strategi terkuat untuk menarik lebih banyak customer. Referral akan membantu meningkatkan pertumbuhan organik. Kemudian menjadikan pelanggan sebagai marketer brand Anda merupakan salah satu strategi marketing yang solid. Kebanyakan orang akan lebih percaya jika mereka mendapatkan saran dari teman atau keluarga dalam memilih sebuah produk atau layanan. Sekarang, sudah banyak bisnis yang menawarkan kode diskon jika Anda mengundang beberapa teman untuk mencoba produk bisnis tersebut atau hanya sekedar melakukan shares tentang produk tersebut di social media. Langkah ini akan membantu meningkatkan traffic website Anda serta jumlah customer Anda.
5. Revenue
Tujuan dari sebuah bisnis adalah untuk mendapatkan sebuah revenue. Setelah Anda mendapatkan customer, Anda tentu saja sudah dapat menghitung revenue yang Anda peroleh dari hasil penjualan produk atau layanan Anda.
Setiap langkah pada funnel growth hacking harus selalu dianalisa dan diuji. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan menggunakan kembali strategi-strategi serta cara-cara yang memiliki hasil terbaik. A/B Testing merupakan salah satu hal yang harus selalu dilakukan dalam growth hacking. Dengan melakukan A/B Testing, maka Anda dapat menemukan strategi mana yang paling efektif dan harus Anda teruskan serta maksimalkan.












No comments:

Post a Comment

AUSTINE BLOGGER